Jumat, 11 Maret 2011


Kericuhan mewarnai aksi demonstrasi para suporter sepak bola dari beberapa daerah di Stadion Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (1/3). Lima suporter diangkut ke Polda Metro Jaya, dan sekitar sepuluh sporter mengalami luka-luka.
Peristiwa ini terjadi saat Ketua PSSI Nurdin Halid dan stafnya bertemu dengan Komisi X DPR. Menurut keterangan Koordinator Nasional, Gea dari Jaringan Pemuda Penggerak (Jamper), suporter yang digiring ke Polda, yaitu Dani, anggota Jamper, Chery dari Jakarta Timur, Jery dari Jakarta Pusat, Ahmad dari Pademang, Rohim, dari Kampus UBK Jakarta.

Adapun suporter yang terluka diamankan di Pintu Timur Senayan. "Saat ini yang masih berada di Polda, Dani, Chery dan Rohim. Mereka masih dimintai keterangan karena sebagai koordinator lapangan," kata Gea kepada Tempo, Selasa (1/3).

Menurut Gea, bentrok terjadi setelah suporter dari Boromania, Jakmania, dan Aremania, mencoba memaksa masuk halaman Kantor PSSI. "Kami mencoba berkoordinasi dengan polisi yang bertugas di sana, meminta ijin masuk. Tapi, tidak ada yang memberi ijin. Kami nekad masuk karena sebelumnya, diperbolehkan dan aksi kami aksi damai," kata Gea.

Akibatnya, bentrok suporter dan anggota kepolisian tidak bisa dihindarkan. Banyak suporter terkena pukulan anggota polisi sehingga sekitar 40 suporter mengalami memar-memar dan 10 orang luka-luka.

Gea mengaku sekarang sedang berusaha menenangkan massa suporter sekaligus menunggu kedatangan sekitar 500 suporter Bonekmania yang akan tiba di Jakarta, malam ini. "Kami akan bersama-sama bergerak ke kantor Menteri Pemuda dan Olahraga, kami ingin pemerintah membekukan PSSI. Ini adalah suara arus bawah," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar